A. Pengertian Manajemen
Retail
Manajemen retail adalah pengaturan
keseluruhan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perdagangan retail, yaitu
perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam bisnis retail adalah place, price, product, dan promotion
yang dikenal sebagai 4P.
B. Pengelompokan
Bisnis Retail
Ada beberapa klasifikasi bisnis
ritel (blog murtiningsih) :
a.
Kepemilikan ( Owner ):
·
Single-Store
Retailer (tipe yang paling banyak jumlahnya dengan ukuran toko umumnya dibawah
100 m²)
·
Rantai Toko
Retail (toko retail dengan banyak cabang dan dimiliki oleh institusi perseroan)
·
Toko Waralaba
(toko yang dibangun berdasarkan kontrak kerja sama waralaba antara terwaralaba
dengan pewaralaba)
b.
Merchandise Category:
·
Specialty
Store/ Toko Khas (Menjual satu jenis kategori barang yang relative sedikit/
sempit)
·
Grocery
Store/ Toko Serba Ada (menjual barang groceries (sehari-hari))
·
Departement
Store (menjual sebagian besar bukan kebutuhan pokok, fashionable, bermerek,
dengan 80% pola konyinyasi)
·
Hyperstore(menjual
barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas)
c.
Luas Sales Area :
·
Small
Store/kiosk (kios kecil yang umumnya merupakan toko retail tradisional,
dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales kurang dari 100 m²)
·
Minimarket
(dioperasikan dengan luasan sales area antara 100-1000 m²)
·
Supermarket
(dioperasikan dengan luasan sales area antara 1000-5000 m²)
·
Hypermarket
(dioperasikan dengan luasan sales area antara lebih dari 5000 m²)
d.
Non-Store Retailer Non-Store Retailer :
·
Multi-Level-Marketing
(MLM) : Model penjualan barang secara langsung dengan system komisi penjualan
berperingkat berdasarkan status keanggotaan dalam distribution lines
·
Mail &
Phone Order Retailer ( Toko pesan antar ) : perusahaan yang melakukan penjualan
berdasarkan pesanan melalui surat atau telepon
·
Internet/
Online Store (e-Commerce) : Toko Retail di dunia maya yang mngadopsikan
internet ke dalam bentuk online retailing
Seperti kita lihat dari klasifikasi
diatas bahwa sekarang ini ada banyak sekali usaha dalam bisnis ritel yang
memudahkan para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dari skala kecil sampai
skala besar demi menjangkau semua pasar. Dalam hal ini para pebisnis ritel
harus mempunyai manajemen yang baik jika ingin bisa terus bertahan dalam
usahanya
C. Faktor Penting Dalam Usaha
Bisnis Retail
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
bisnis retail adalah place, price, product, dan promotion yang dikenal sebagai
4P.
a. Place (Lokasi)
Menurut ( J.Supranto, 1998 ) Lokasi
yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari. Salah pemilihan
lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan semakin
tajamnya persaingan dan banyaknya perusahaan sudah tidak mungkin lagi untuk
perusahaan melakukan coba-coba.
Bagi
seorang retailer untuk menentukan lokasi yang tepat bagi tokonya perlu
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut (Basu Swastha dan Irawan, 1997 ):
· Luas daerah
perdagangan;
·
Dapat
dicapai dengan mudah;
·
Potensi
pertumbuhannya;
·
Lokasi
toko-toko saingan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi penjualan dari lokasi toko baru adalah:
·
Dapat dicapai dengan mudah;
·
Populasi;
·
Pesaing;
·
Batas-batas daerah perdagangan.
b. Price (Harga)
Basu Swastha (1996 : Hal
149 ) mendefinisikan harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia
melepaskan barang dan jasa yang dimiliki pihak lain. Dari pengertian diatas
jelas bahwa harga merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran,
karena akan mempengaruhi secara langsung terhadap hasil penjualan dan
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
·
Tujuan
penetapan harga
Penetapan harga ini biasanya
mempunyai beberapa tujuan bagi produk yang dihasilkan. Tujuan tersebut antara
lain:
a.
Menetapkan laba maksimun.
Dalam kenyataannya, terjadi harga
ditentukan oleh penjual dan pembeli. Sebab makin besar pula kemungkinan bagi
penjual mempunyai harapan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
b.
Mencegah atau mengurangi persaingan.
Dapat dilakukan melalui kebijakan
harga. Harga ini dapat diketahui bagaimana penjual menawarkan barang dengan
harga yang sama. Oleh karena itu persaingannya hanya mungkin dilakukan tanpa
melalui kebijakan harga, tetapi melalui servis lain.
c.. Memperbaiki atau mempertahankan
pangsa pasar.
Memperbaiki pangsa pasar dilakukan
bila kemampuan dibidang lain seperti di bidang pemasaran, keuangan, dan
sebagainya. Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting bagi perusahaan
kecil dengan kemampuan terbatas. Kemampuan harga ditujukan hanya skedar untuk
mempertahankan market share.
·
Prosedur
Penetapan Harga.
Menurut Basu Swastha (1993:150)
dalam prosedur penentuan harga ada lima tahap yaitu:
a.
Mengantisipasi permintaan untuk produk tersebut.
b.
Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan.
c.
Menentukan market share yang
ditentukan.
d.
Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.
e.
Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan.
c. Product ( produk )
Menentukan produk/jasa yang akan
ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk
bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan
langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset
kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk
tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih
akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk
macam mana yang diharapkan oleh target pasar.
Melihat
banyaknya produk yang beredar di pasar maka keberhasilan bisnis ritel
tergantung dari variasi produk yang dihadirkan atau penyediaan produk yang
mngkin hanya tersedia di bisnis yang dipilih.
Mengembangkan merek-merek berlabel (
juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang
dikembangkan dan dipasarkan oleh pelaku bisnis ritel dan hanya tersedia dari tempat bisnis ritel tersebut.
d.
Promotion (Promosi)
Aspek penting lainnya adalah
mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar
agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif
adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan
dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk
mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang
benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin tidak
diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu
berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga
berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai
bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi
ganjalan dalam operasional usaha. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah
untuk menciptakan kesadaran merek atau dimaksudkan untuk meningkatkan
penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang
dilakukan, apakah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan untuk
kegiatan promosi berikutnya.
Dari seemua uraian diatas bisa
diambil sebuah kesimpulan bahwa Place, Price, Product dan Promotion merupakan
faktor yang tak bisa dipisahkan dalam mengembangkan usaha bisnis retail karena
gabungan antara keempat faktor tersebut bisa jadi menentukan keberhasilan
ataupun gagalnya usaha ritel.