Akhlak dan Ekonomi – Ekonomi
suatu bangsa akan baik, apabila akhlak masyarakatnya baik. Antara
akhlak dan ekonomi memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan dengan
demikian, akhlak yang baik berdampak pada terbangunnya muamalah atau
kerjasama ekonomi yang baik. Rasulullah tidak hanya diutus untuk
menyebarluaskan akhlak semat, melainkan untuk menyempurnakan akhlak
mulia baik akhlak dalam berucap; maupun dalam bertingkah laku, sehingga
mendekatkan diri kepada Allah swt dan beriman dengan sebenar-benarnya
dapat terwujud. Untuk melihat akhlak
manusia bertindak dalam kehidupan ekonomi maka baik kita lihat dulu
posisi akhlak dalam struktur agama Islam.
Agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain yaitu:
1. Aqidah atau Iman
Merupakan keyakinan akan adanya Allah
dan rasul yang dipilihnya untuk menyampaikan risalahnya kepada umat
melalui malaikat yang dituangkan dalam kitab suci, yang mengajarkan
adanya hari akhirat, suasana kehidupan sesudah mati.
2. Syariah
Merupakan aturan Allah tentang
pelaksanaan dari penyerahan diri secara total melalui proses ibadah
dalam hubungan dengan sesama makhluk, secara garis besar syariah
meliputi dua hal pokok yaitu ibadah dalam arti khusus atau ibadh mahdah
dan ibadah dalam arti umum atau muamalah atau ibadh ghair mahdah.
3. Akhlak
Yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah
dan bermuamalah dengan penuh keikhlasan. Tiga komponen ajaran Islam,
akidah, syariat dan akhlak merupakan suatu kesatuan yang integral tidak
dapat dipisahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar